SAHABAT
Dalam bersahabat atau bergaul dengan teman-teman hendaknya kita harus saling pengertian dan tolong menolong terutama bila salah satu di antara kita terkena musibah atau menemui kesukaran dalam hidupnya. Ada pepatah mengatakan bahwa sahabat atau teman sejati selalu membantu di saat kita sedang kesulitan. Hubungan persahabatan ini seringkali terputus di tengah jalan disebabkan kurang menghargainya etika dalam persahabatan.
Islam telah mengajarkan etika bersahabat agar tercipta persaudaraan dan persatuan di antara sesama umat manusia antara lain sebagai berikut :
1. Mempunyai sikap tenggang rasa
Setidak-tidaknya ada 3 hal yang harus kita jauhi dalam mewujudkan sikap tenggang rasa terhadap sesama yaitu tidak boleh bergurau yang menyakitkan hati, debat kusir dan ingkar janji. Jika ketiga hal tersebut dilakukan, maka akan membuat orang lain menjadi sakit hati, kecewa, bahkan boleh jadi akan menaruh kebencian.
2. Menjauhi sifat munafik
Dalam bersahabat tidak boleh bersikap munafik, karena akan merenggangkan tali persahabatan bahkan menimbulkan konflik permusuhan.
Rasulullah saw. bersabda: "tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: Apabila berbicara ia dusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila dipercaya ia khianat." (H.R. Muslim)
3. Tidak boleh memuji secara berlebihan
Bila kita mengagumi seseorang dan ingin memujinya maka pujilah sewajarnya jangan sampai memuji secara berlebihan karena akan membuat seseorang lupa diri dan sombong.
4. Tidak boleh saling mendiamkan lebih dari 3 hari
Hal ini merupakan batas maksimal agar secepatnya mereka yang saling bermusuhan rukun kembali, meski dalam sehari pun tidak boleh dan hukumnya haram.
5. Saling menghormati dan mengasihi
Yang muda menghormati yang lebih tua dan yang tua menyayangi yang muda.
Rasulullah saw. bersabda: Bukan dari umatku orang yang tidak belas kasih kepada yang lebih kecil (muda) dan tidak menghargai atau menghormati orang yang lebih tua." (H.R. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
6. Berjabat tangan bila bertemu
Bila kita bertemu hendaknya mengucapkan salam dan berjabat tangan, karena berjabat tangan dapat melemahkan kesumat di hati dan mempererat tali persahabatan.
7. Senantiasa bersikap ramah dalam pergaulan
Terhadap saudara, teman dan handai taulan senantiasa bermuka manis dan bersikap ramah, tidak menampakkan wajah masam meskipun sedang benci.
8. Tidak boleh bersikap sombong terhadap sesama manusia
Sombong adalah sikap merasa dirinya serba lebih ketimbang orang lain, baik dalam hal kepandaian, kekayaan, kehormatan, keberanian, dan sebagainya. Pada hakekatnya sikap sombong dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu Rasulullah saw. melarang umatnya bersikap sombong.
"Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan sombong karena sesungguhnya engkau tidak dapat menembus bumi dan kamu tidak akan mampu menjulang sampai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya sangat dibenci di sisi Tuhanmu." (Q.S. al-Isra': 37-38)
9. Menjauhi prasangka buruk terhadap teman atau siapa pun
Dalam berteman atau bersahabat tidak boleh menebar isu dan berburuk sangka (suuzhzhan), karena persangkaan tanpa bukti yang nyata dan jauh dari kebenaran. Bila kita mencurigai seseorang jangan terlalu mudah dan cepat menuduhnya sebelum nyata jelas bukti-bukti dan saksi-saksinya tetapi hendaknya bersikap waspada dan hati-hati agar diri kita selamat dan orang lain pun tidak tersinggung.
10. Berbicara secara terbuka
Tidak boleh berbisik di antara dua orang tanpa melibatkan orang ketiga, karena hal ini akan menyinggung perasaan orang lain terkecuali dengan izinnya.
11. Saling menghormati dan menghargai sesama
Dalam bersahabat atau pergaulan tidak boleh saling mengejek atau mengolok-olok satu sama yang lain, memanggil seseorang bukan dengan namanya, karena akan menimbulkan pertengkaran, tetapi panggillah dengan nama atau julukan yang disukainya. Dan orang yang mengolok-olok belum tentu lebih baik dari orang yang diolok-olok.
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olokkan wanita-wanita yang lain karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan), dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk." (Q.S. al-Hujurat: 11)
12. Setia dalam setiap keadaan
Islam sangat menganjurkan umatnya agar tetap konsisten dalam memelihara kepekaan sosial terhadap sesama misalnya turut bersuka cita bila teman atau saudaranya mendapat karunia dari Allah, dan turut berduka cita bila mereka mendapat musibah.
13. Seorang sahabat tidak boleh terlalu mudah mencaci, memaki, atau mengutuk terhadap temannya
Kebiasaan-kebiasaan seperti di atas tersebut akan menyebabkan renggangnya persahabatan bahkan dapat memicu terjadinya permusuhan.
Sumber : Cermin Kehidupan Rasul
0 komentar:
Posting Komentar